Madu Super yang Super !
Mereka mengklaim madu super ini berkhasiat untuk meredakan inflamasi, meredakan batuk, mencegah kanker, ampuh melawan kuman, berkhasiat untuk masker wajah, baik untuk diabetes, dan sebagainya. Kita biasa menjumpai banyak produk madu super yang dijual dengan mencantumkan khasiat-khasiatnya seperti ini. Tetapi apakah informasi tentang madu super itu benar? Seberapa yakinkah kita terhadap klaim-klaim tersebut? Apakah madu super ini memang benar-benar super?
Umumnya, banyak sekali diantara kita menganggap bahwa madu dapat dijadikan sebagai alternatif pengobatan. Sebenarnya, untuk mengetahui khasiat dan manfaat madu perlu uji klinis jangka panjang untuk benar-benar dapat memastikan bahwa madu dapat dijadikan sebagai alternatif pengobatan. Terkait dengan nilai kesehatan, madu dapat dijadikan sebagai suplemen atau pun makanan untuk proses pemulihan (recovery) tubuh setelah mengalami sakit penyakit. Baca juga: Waspada Madu Oplosan
Lalu, bagaimana kita menyikapi tentang khasiat dan manfaat madu?
Ketika kita ingin mengetahui kandungan nutrisi pada produk madu, kita memerlukan pengujian laboratorium. Pengujian ini diperlukan karena setiap madu memiliki kandungan nutrisi yang berbeda. Setelah kita mengetahui kandungan nutrisi pada madu, kita akan merasa lebih yakin terhadap madu yang dikonsumsi. Sejauh ini, pengujian laboratorium pada madu hanya sebatas untuk memenuhi standar SNI Madu. Pengujian standar SNI Madu hanya dilakukan untuk meningkatkan nilai penjualan sebagai pernyataan bahwa madunya asli. Pengujiannya hanya dilakukan dengan melihat beberapa parameter pengujian yang terkandung di dalam standar tersebut. Sayangnya, sampai saat ini memang belum ada standar mencantumkan kandungan nutrisi madu lainnya seperti persentase aktivitas antioksidan, polifenol, dan daya hambat pertumbuhan bakteri.
“Let the food be thy medicine and medicine be thy food” Hipocrates
Standar madu di Indonesia dapat dilihat pada SNI 8664:2018, namun di dalam standar tersebut belum tercantum mengenai nilai khasiat dan manfaat madu seperti yang sudah disebutkan. Kemudian apa manfaatnya jika kita melakukan pengujian khasiat madu? Manfaat yang diperoleh, yaitu kita dapat mengetahui besaran aktivitas antioksidan, kandungan polifenol, dan kemampuan dalam menghambat pertumbuhan bakteri jahat. Dengan demikian, kita bisa memperkenalkan madu yang benar-benar memiliki bukti manfaat bagi kesehatan.
Selengkapnya baca: MADU: Hal yang Perlu Kamu Ketahui
Madu merupakan pangan yang terkenal akan khasiat dan manfaatnya bagi kesehatan tubuh. Maka dari itu, banyak sekali konsumen yang mencari madu sebagai sumber pangan alternatif dalam menjaga kesehatan dan juga pemulihan setelah menderita sakit penyakit. Madu memiliki banyak sekali kandungan nutrisi yang baik bagi tubuh. Kandungan nutrisi pada madu antara lain protein, vitamin, gula, asam amino, mineral, antioksidan, polifenol, asam organik, dan senyawa anti bakteri seperti defensin-1.
Maka dari itu, selain berjualan dengan memberikan klaim kesehatan dan testimoni, pemilik usaha madu disarankan perlu untuk bisa membuktikannya dengan pengujian laboratorium. Selanjutnya, bagaimana khasiat madu tersebut bekerja dalam tubuh kita? Apakah benar bisa mencegah terjadinya kanker? Bagaimana cara kerja antioksidan dalam menangkal radikal bebas? Apakah benar madu bisa dijadikan sebagai masker wajah? Apakah madu dapat dijadikan sebagai pemulihan? Berikut ini penjelasan secara ilmiah mengenai khasiat dan manfaat madu.
Radikal bebas merupakan zat oksidan dalam tubuh disebut dengan ROS (Reactive oxygen species). ROS bersifat jahat dan tidak stabil dalam tubuh. Kebiasaan yang dilakukan oleh ROS, yaitu mengambil zat dari sel tubuh yang sehat dan menyebabkan sel tersebut menjadi rusak. ROS diproduksi dalam tubuh kita sebagai bentuk dari stress yang terjadi dalam tubuh. Stress tersebut bisa dari olahraga yang berlebihan, tekanan psikologis, dan gangguan-gangguan lainnya. ROS merupakan hasil samping dari respirasi dan diproduksi seiringan dengan stress yang dirasakan. Semakin kita menjadi stress, maka semakin banyak pula ROS yang dihasilkan.
Sel yang rusak ini akan berdampak seperti peradangan (inflamasi) atau bahkan membuat sel meregenerasi secara tidak normal yang menyebabkan kanker. Kehadiran antioksidan dan polifenol dalam tubuh bertujuan sebagai pendonor untuk ROS. Antioksidan memiliki zat yang dicari oleh ROS, sehingga tidak ada kesempatan bagi ROS untuk merusak sel-sel tubuh yang sehat. Kemudian bagaimana nasib senyawa antioksidan dan polifenol? Ajaibnya mereka tidak menjadi senyawa oksidan tetapi menjadi senyawa sederhana dan aman bagi tubuh.
Aktivitas antibakteri pada madu dapat terjadi karena banyak faktor seperti pH, kadar air, hidrogen peroksida, dan defensin-1. Madu memiliki pH yang asam sekitar 3-4 dan pada pH tersebut sangat sulit bagi bakteri patogen dapat tumbuh dengan baik. Kandungan asam organik dan Kadar air pada madu yang sangat rendah dapat menghambat pertumbuhan bakteri karena adanya reaksi osmosis, yaitu berpindahnya air dari dalam sel bakteri menuju konsentrasi guka pada madu. Hidrogen peroksida memang dikenal sebagai agen penghambat pertumbuhan bakteri dan hidrogen peroksida ini terbentuk dari lebah dan ada dalam jumlah sedikit. Defensin-1 merupakan senyawa peptida rantai pendek yang terdapat pada royal jelly. Defensin-1 bekerja dengan menghambat pertumbuhan bakteri dengan cara merusak jaringan selnya.
Secara tidak langsung, nilai kesehatan pada madu dan klaim dari kebanyakan produsen madu bisa disesuaikan, namun tetap sebuah klaim harus bisa dipertanggung jawabkan secara pengujian laboratorium. Kami, Mbrio Food Laboratory dapat membantu untuk memberikan bukti hasil pengujian seperti besaran aktivitas antioksidan, konsentrasi polifenol, dan mengukur kemampuan dalam menghambat pertumbuhan bakteri jahat. Dapatkan penawaran harganya di sini
Referensi:
Comments