Istilah-Istilah dan maknanya dalam Umur Simpan Produk
Setiap pengusaha industri makanan dan minuman (F&B) pasti menginginkan produknya punya umur simpan yang lama, sehingga bisa melakukan distribusi produknya tidak hanya ke pasar lokal saja tetapi juga bisa ekspor. Mayoritas, para pengusaha menginginkan produknya mempunyai umur simpan minimal satu tahun, dengan mempertimbangkan waktu distribusi yang bisa menghabiskan waktu berbulan-bulan tergantung jarak pasar yang dituju. Angka umur simpan selama satu tahun bisa dibilang angka “aman” bagi sebuah produk untuk bisa ekpsansi ke pasar yang lebih luas. Tetapi, apakah kita menyadari bahwa umur simpan, expiration date, dan best before pada label pangan itu adalah hal yang berbeda?
Pengertian umur simpan dan maknanya
Umur simpan adalah rentang waktu simpan produk dengan kondisi masih terbungkus rapat di dalam kemasan. Biasanya, umur simpan diukur dengan metode ASLT (accelerated shelf life test). Metode ASLT ialah metode percepatan untuk mengukur umur simpan produk di berbagai kondisi sesuai dengan kondisi penyimpanan produk. Metode ini dilakukan dengan “merusakan” produk untuk mengetahui berapa lama produk mengalami kerusakan. Biasanya, untuk melakukan pengukuran umur simpan, kita memerlukan bantuan laboratorium pangan yang terakhreditasi untuk mendapatkan hasil yang diinginkan. Pengerjaannya hanya 3 bulan, namun melalui perhitungan sesuai metode, kita bisa memprediksi bahwa umur simpan produknya bisa 6 bulan, 12 bulan, atau bahkan 24 bulan. Itu semua tergantung jenis makanan, kemasan, dan proses produksinya. Setelah kita mendapatkan angka umur simpan, maka kita bisa menentukan expiration date atau best before dari produknya.
Pengertian expiration date dan maknanya
Expiration date ialah perkiraan masa simpan produk yang aman dikonsumsi setelah produk tersebut digunakan dan masih memiliki fungsi yang baik. Perusahaan menentukan expiration date dari berdasarkan prediksi produknya masih memiliki nilai fungsional baik dari nutrisi atau pun khasiatnya. Contoh, produk A memiliki umur simpan 12 bulan, maka perusahaan bisa menuliskan expiration datenya 12 bulan karena setelah produk tersebut di produksi. Namun, setelah satu tahun dari tanggal produksi, produk tersebut tidak boleh dikonsumsi.
Pengertian Best before dan maknanya
Best before yaitu masa waktu produk tersebut masih memiliki nilai fungsional terbaik dalam kondisi belum digunakan atau pun sudah digunakan. Biasanya ketika produk sudah melewati masa best before, produk tersebut masih bisa dikonsumsi beberapa hari setelahnya, namun dengan catatan produk tersebut belum digunakan. Kekurangannya, produk tersebut sudah mengalami beberapa kerusakan dari fisik produknya atau nutrisinya. Namun, tanggal best before produk ini, bisa diperoleh melalui pengujian umur simpan produk.
Baik expiration date (kadaluwarsa) dan best before, itu ditentukan dengan melakukan pengujian umur simpan produk. Penentuan umur simpan produk dilihat dari beberapa parameter seperti kerusakan biologis, fisik, dan kimia. Kerusakan biologis biasanya terjadi akibat adanya kemungkinan mikroorganisme yang “tidur” di dalam produk dan kemudian akan “bangun” kembali dalam jangka waktu tertentu dan sifatnya merusak produk. Kerusakan fisik biasanya terjadi pada produk kering misalnya keripik yang menjadi remah-remah, atau snak ekstrudat yang melempem. Kerusakan kimia biasanya terjadi akibat reaksi kimia contohnya oksidasi. Misalnya oksidasi lemak pada produk kering menyebabkan aroma tengik pada produk karena adanya paparan oksigen dan cahaya.
Terlepas dari boleh atau tidaknya produk dikonsumsi setelah lewat tanggal kadaluwarsa atau best before, untuk keamanan pangan maka sebaiknya tidak dikonsumsi. Banyak resiko yang muncul setelah produk melewati tanggal umur simpan yang sudah ditentukan. Resiko itu bisa terjadi baik dari reaksi kimia terjadinya oksidasi atau yang paling berbahaya yaitu berkembangnya kuman, mikroorganisme jahat di dalam produk.
Comments